- Sesuaikan gigi persneling yang digunakan dengan tanjakan yang dilewati. Biasanya untuk tanjakan tidak terlalu curam gigi pernseling 2-3 masih bisa digunakan. Apalagi tanjakan cukup tajam gunakan persneling 1.
- Apabila harus berhenti di tengah tanjakan,
- Stop dengan teknik rem tangan biasanya digunakan untuk stop dengan waktu lama dan tanjakan yang cukup tinggi. Tekniknya adalah dengan menarik tuas rem tangan dan pindahkan persneling ke posisi netral. Apabila ingin jalan kembali, pindahkan persneling ke gigi satu, tekan pedal gas, lepas kopling perlahan sampai mobil bergerak, dan turunkan rem tangan secara perlahan. Hal ini bertujuan agar mobil tidak mundur sedikitpun.
- Stop dengan teknik rem kaki dipakai untuk stop dengan waktu sebentar pada tanjakan yang tidak terlalu tinggi.. Caranya dengan menekan pedal kopling dan pedal rem kaki untuk menghentikan mobil. Apanila ingin berjalan kembali, angkat pedal kopling perlahan sampai terasa mobil bergetar atau jalan. Dan lepas rem kaki perlahan dan injak pedal gas sampai berjalan normal.
- Stop dengan teknik setengah kopling digunakan pada situasi jalan mengharuskan kita berhenti dalam waktu cukup singkat pada tanjakan tidak tinggi. Tekniknya adalah dengan menghentikan laju mobil dengan menekan pedal kopling dan menahan pedal gas sampai mobil berhenti. Apabila ingin jalan, lepaskan atau angkat pedal kopling perlahan, sambil menekan pedal gas. Kekurangan dari teknik ini adalah boros bahan bakar dan kanvas kopling cepat habis.
Semua teknik ini perlu dilatih agar mendapatkan feel dalam mengendarai mobil, terutama kombinasi kopling dan gas yang harus disesuaikan agar kopling tidak cepat habis dan boros bahan bakar.
Semoga tips otomotif dan teknik mengemudi mobil di tanjakan ini bisa bermafaat bagi Anda semua. Jangan lupa driving safely. (wf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar