Perlu kita ketahui bersama bahwa tujuan dari dimatikannya komponen-komponen assesoris saat mesin sedang di stater yaitu agar arus yang berasal dari baterai tidak dipakai oleh komponen lain kecuali semuanya akan terpakai untuk memutar motor stater. Karena pada saat itu, stater membutuhkan arus yang besar dengan kisaran 8 Ampere untuk tenaga pemutaran awal.
Sedangkan pada kunci kontak ( ignition swtich ) sudah dirancang sedemikian rupa dimana pada saat kunci kontak posisi Stater, maka komponen mobil yang membutuhkan arus dari tegangan ACC akan terputus seketika dan hidup kembali ketika posisi kunci kontak pada posisi IG (ignition).
Berikut ini merupakan mekanisme pemutus dan penghubung yang ada di kunci kontak pada kendaraan ;
Diagram hubungan terminal pada kunci kontak |
Keterangan Gambar :
Off : Mati
+ B : Tegangan Positif (+) batrai
ACC : Accecoris
IG : Igniton (On)
ST : Stater
Dari gambar diagram hubungan terminal pada kunci kontak diatas dapat kita pelajari bahwa :
1. Pada posisi OFF tidak ada terminal yang berbungan dengan + B, dengan demikian pada posisi ini semua komponen mati.
2. Pada posisi ACC, dimana terminal ACC berhubungan dengan terminal +B, akibatnya semua komponen yang termasuk dalam ACC akan bisa dihidupkan.
3. Pada posisi IG, pada posisi ini terminal yang berhubungan yaitu terminal +B berhubungan dengan terminal ACC dan IG. Artinya, apabila kunci kontak dalam posisi IG, maka komponen-komponen yang termasuk dalam ACC dan IG akan bisa dihidupkan.
4. Dan yang terakhir pada posisi ST, yang mana pada posisi ini terminal +B berhubungan dengan terminal IG dan ST. Sehingga komponen-komponen yang berhubungan terminal IG akan hidup pada saat mesin di stater, namun tidak demikian dengan komponen-komponen yang berhubungan dengan terminal ACC. Mereka akan mati ketika kunci kontak dalam posisi ST.