Jumat, 09 Maret 2018

Jenis - Jenis Penompang Axle Shaft Pada Penggerak Roda Belakang

axle shaft
axle shaft
Axle Shaft adalah komponen yang menghubungkan putaran dari diprensial ke roda secara langsung. Komponen ini merupakan salah satu komponen penting yang menopang langsung beratnya kendaraan. Selain terbuat dari material yang kuat, axle shaft juga harus mempunyai gaya lentur yang baik agar tidak mudah retak atau patah saat terjadi hentakan ataupun beban berlebih. 

Setiap kendaraan mempunyai sistem penopang axle shaft yang berbeda - beda, tergantung dari  jenis dan fungsi kendaraan tersebut. Axle shatf yang digunakan pada type penggerak depan dan belakang mempunyai klasifikasi yang berbeda. Penggerak depan, axle shaft terhubung ke transxle, sedangkan type penggerak belakang, axle shaft berada didalam diprensial. 

Jenis - jenis penopang axle shaft hanya digunakan untuk jenis penggerak belakang. Adapun jenis - jenis penopang axle shaft diantaranya sebagai berikut : 

1. Half Floating Type  (  Setengah Memikul )

Jensi Half Floating Type
Jensi Half Floating Type

Pada tipe ini, bearing roda dipasang diantara axle housing dan axle shaft. Sedangkan roda langsung dipasangkan pada ujung poros axle shaft. Jenis axle shaft ini digunakan untuk kendaraan-kendaraan yang menopang beban ringan, seperti mobil sedan. 


Keuntungan :
- Konstruksinya lebih sederhana, sehingga mudah dalam perbaikan
- Biaya produksi lebih murah

Kerugian : 
- Axle shaft akan menjadi bengkok akibat berat kendaraan yang dipikul langsung  oleh poros
- Jika axle shaft patah,  roda tidak ada yang menahan


2. 3/4  Floating type   ( 3/4  Memikul Beban )
3/4 floating type axle shaft
Jensi 3/4 floating type axle shaft
Bantalan dipasang diantara axle housing dengan wheel hub dan axle shaft. Secara tidak langsung, dengan konstruksi ini maka axle shaft tidak menopang berat keseluruhan beban kendaraan. Melainkan beban dibagi sebagian ke axle housing. Jenis penopang ini digunakan untuk kendaraan - kendaraan niaga pengangkut beban sedang. 

Keuntungan : 
- Berat kendaraan tidak semuanya diteruskan ke  axle shaft  sehingga axle shaft tidak bengkok.
- Bila terjadi axle shaft patah masih ditahan oleh  bantalan

Kerugian : 
- Akibat adanya gaya kesamping, maka masih memungkinkan axle shaft bengkok

3. Full Floating Type  (  Memikul Beban Penuh  )

jenis full floating type axle shaft
Jenis full floating type axle shaft
Pada tipe ini wheel hub terpasang kokoh pada axle shaft melalui dua buah bantalan yang lansung menempel pada axle housing. Axle shaft hanya berfungsi untuk menggerakkan roda  tanpa sedikitpun memikul beban kendaraan. Jenis penopang ini digunakan untuk kendaraan - kendaran yang besara pengakut beban berat. Konstruksi seperti ini sangat aman dan menguntungkan bagi kendaraan pengangkut beban berat. Karena misalkan terjadi patah axle shaft, kendaraan tidak miring, melainkan masih tertahan oleh axle shaft housing. Dan ini sangat menguntungkan jika kendaraan sedang membawa beban sangat berat. 

Keuntungan : 
- Berat kendaraan seluruhnya dipikul oleh axle houshing,  sehingga axle tidak terjadi bengkok
- Gaya ke samping juga tidak diteruskan ke axle shaft
- Faktor keamanan lebih baik dan sanggup memikul beban  berat. 

Kerugian : 
- Biaya produksi mahal


Tidak ada komentar:

Posting Komentar