Bila pedal rem ditekan, tenaganya diteruskan lewat push rod ke master cylinder ketika piston sedang didorong. Tenaga dari tekanan hidrolis yang dihasilkan di dalam master cylinder lantas diteruskan melalui jalur rem pada setiap wheel cylinder.
1. Pengoperasian normal
(1) Ketika rem tidak digunakan
Piston cup dari piston No.1 dan No.2 berada pada inlet port dan compensating port, dan memberikan ruang antara master cylinder dan tangki reservoir.
Piston No.2 didorong ke kanan oleh tenaga pegas pendorong No.2, tetapi ditahan oleh stopper bolt agar tidak terlalu jauh
Pada saat pedal rem ditekan |
(2) Ketika pedal rem ditekan
Piston No. 1 bergerak ke kiri dan piston cup menutup compensating port untuk menutup saluran antara cylinder dan tangki reservoir. Saat piston didorong lebih jauh, tekanan hidrolis di dalam master cylinder naik. Tekanan ini ditujukan untuk wheel cylinder belakang. Karena tekanan hidrolis yang sama juga mendorong piston No. 2, maka piston No. 2 bekerja dengan cara yang sama seperti piston No. 1, untuk mensuplai tekanan pada wheel cylinder depan.
Pada saat pedal pada posisi dilepas |
(3) Ketika pedal rem dilepas
Piston dikembalikan ke posisinya semula oleh tekanan hidrolis dan tenaga pegas pembalik. Namun, karena minyak rem tidak langsung kembali dari wheel cylinder, tekanan hidrolis di dalam master cylinder untuk sementara turun (terbentuk hampa udara).
Sebagai akibatnya, cairan rem di dalam tangki reservoir mengalir ke master cylinder melalui port pintu masuk, melalui banyak lubang yang terdapat pada ujung piston, dan di sekitar garis keliling piston cup. Setelah piston kembali ke posisinya semula, minyak rem yang secara bertahap kembali dari wheel cylinder ke master cylinder mengalir ke tangki reservoir melalui compensating port. Compensating port juga menyerap perubahan volume minyak rem yang dapat terjadi di dalam silinder akibat perubahan temperatur. Ini untuk menjaga agar tekanan hidrolis tidak naik saat rem tidak digunakan.
Kebocoran minyak rem dibagian belakang |
Bila pedal rem ditekan, piston No. 1 bergerak ke kiri tapi tidak menghasilkan tekanan hidrolis di bagian belakang. Karenanya, piston No. 1 menekan pegas pembalik, terhubung dengan piston No. 2, dan mendorongnya. Piston No. 2 menaikkan tekanan hidrolis pada ujung depan dari master cylinder, yang membuat dua buah rem dapat dioperasikan dari sisi depan master cylinder.
Kebocoran minyak rem bagian depan |
Karena tekanan hidrolis tidak dihasilkan di bagian depan, piston No. 2 bergerak sampai ia menyentuh dinding ujung terjauh master cylinder. Bila piston No. 1 didorong lebih jauh ke kiri dari posisi ini, tekanan hidrolis naik pada bagian belakang dari master cylinder, yang membuat rem dioperasikan dari bagian belakang master cylinder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar