Baterai merupakan komponen paling vital bagi setiap kendaraan. Hampir dipastikan, semua kendaraan bermotor mempunyai batrai dengan beragam tegangan dan jenisnya yang disesuaiakan dengan kebutuhan masing-masing. Oleh karena fungsinya yang sangat penting, maka kita wajib mengetahui jenis-jenis batrai dan juga cara perawatan yang sederhana agar baterai bisa dipakai dalam waktu yang relatif lama.
1. Fungsi Batrai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus listrik yang dibutuhkan oleh komponen-komponen listrik pada kendaraan. Selain itu, fungsinya juga menyimpan arus listrik pada saat kondisi mesin mati ( belum dihidupkan ).
Bagian-bagian Baterai |
Batrai yang digunakan pada kendaraan bermotor ada dua macam, yaitu baterai basah dan baterai kering. Kedua baterai ini mempuyai perbedaan cara merawatnya.
a. Baterai Basah
Baterai basah memerlukan perawatan yang ekstra bagi pemiliknya. Karena baterai ini lebih sering terjadi korosi pada terminalnya akibat dari cairan aki yang keluar saat terjadi pengisian (charging). Sehingga apabila hal ini dibiarkan, maka terminal kabel akan putus. Selain itu, jenis baterai ini juga harus memerlukan penambahan air baterai jika sudah melewati batas minimum (lower) pengisian air baterai.
b. Baterai Kering
Berbeda dengan jenis baterai basah, baterai kering mempunyai keunggulan karena baterai ini tidak memerlukan perawatan yang begitu ekstra bagi pemiliknya. Batrai ini juga sering disebut sebagai matrai Free Maintenance (bebas perawatan). Tidak memerlukan penambahan ulang air batrai dan juga tidak terjadinya korosi pada terminal baterai. Hanya saja jenis baterai ini lebih mahal dibanding baterai basah.
3. Mengukur Berat Jenis Elektrolit dan Tinggi air Baterai
Cara paling sederhana untuk mengukur berat jenis electrolit adalah menggunakan Hydrometer.Skala dibaca dengan meletakkan sejajar dengan permukaan cairan. Rata-rata berat jenis batrai pada suhu kamar (20 derajat celcius) yaitu 1,25 - 1,27.
Sedangkan tinggi air baterai yang paling baik yaitu tepat berada ditengah diantaranya garis Lower (bawah) dan Upper (atas).
4. Mengetahui Karakteristik Berat Jenis Elektrolit
Berat jenis electrolit baterai, akan berubah jika temperaturenya berubah. Setiap terjadi perubahan suhu 1derajat Celcius, maka berat jenis baterai akan berubah 0,0007.
Hubungan antara berat jenis elektrolit dan isi baterai ditunjukkan seperti gambar dibawah ini.
Umumnya jika temperatur ruangan adalah 20 oC dan berat jenis elektrolit adalah 1,26 maka kapasitas isi baterai tersebut dalam kondisi penuh.
5. Menentukan Besar Arus Pengisian Baterai
Untuk menjaga agar baterai kita awet, maka pada saat kita akan melakukan penyetruman baterai, besarnya arus yang kita masukkan tidak lebih dari 10%, dari kapasitas kekosongan baterai.
Berdasarkan grafik dibawah ini, kita dapat menghitung berapa tingkat kekosongan baterai, dan berapa besar arus yang harus kita masukkan.
Contoh :
Kode baterai NS40
Kapasitas arus yang dapat disimpan baterai tersebut adalah 32AH
Jika hasil pengukuran BJ elektrolit menunjukkan 1,20 maka tingkat kekeosongan baterai tersebut adalah ½
Jadi arus yang dibenarkan untuk pengisian baterai adalah :
0,5 x 32x10% = 1,6 ampere.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar