Selasa, 14 November 2017

Cara Benar Menggunakan Dial Gauge Sesuai Dengan Standart Operasional Prosedur (SOP)

cara menggunakan dial gauge
Dial Gauge
Dial gauge atau Dial Indicator merupakan alat pengukuran yang mempunyai ketelitian 0,01 mm. Oleh karenya, dengan ketelitian yang sangat kecil maka kita harus mempergunakan alat ini sesuai dengan aturan yang ada dalam pemakaiannya. Tujuannya adalah agar hasil pengukuran yang kita lakukan mendapatkan hasil yang maksimal ( tidak meleset ).

Selain paham dalam penggunaanya, maka basic pertama yang harus kita kuasai yaitu cara pembacaan  alat ini. Untuk lebih mengerti cara pembacaan alat ini anda bisa membaca Cara Mudah Membaca hasil Pembacaan Dial Gauge.

1. Metode Pengukuran 
Metode yang benar dalam menggunakan alat ini yaitu posisi spindle harus tegak lurus terhadap benda yang akan diukur. Tidak boleh miring sedikitpun, karena dapat mempengaruhi hasil pengukuran.

posisi pegukuran dial gauge dilihat dari depan
Posisi pegukuran dial gauge dilihat dari depan


Posisi pengukuran dial gauge yang benar
Posisi pengukuran dial gauge dilihat dari samping


2. Cara Pengukuran Kebalingan ( Run Out ) Pada Poros

pengukuran kebalingan poros menggunakan dial gauge
Pengukuran kebalingan poros menggunakan dial gauge
Adapun cara pengukuran kebalingan pada poros menggunakan dial gauge yaitu :
a. Bersihkan benda yang akan diukur, pastikan tidak ada karat ataupun kotoran yang menempel
b. Letakkan V - Block pada tempat yang rata
c. Letakkan Poros pada V - Block dengan baik dan benar ( bila perlu coba diputar-putar                            menggunakan tangan )
d. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros ( dengan cara ditekan sampai jarum bergerak     1 atau 2 x putaran penuh )
e. Setting angka nol ( putar angka nol ke arah jarum berhenti )
f. Putar pelan - pelan dial gauge mengguanakan tangan dan baca hasil pengukurannya.

3. Rumus Pembacaan Kebalingan 
Setelah kita tahu dengan baik cara pengukurannya, maka kita juga harus mengetahui rumus pembacaan kebalingan pada dial gauge. Adapun rumus kebalingan yaitu :

Positif  + Negatif 
            2

Ket :
Positif   : arah gerak jarum setelah angka Nol ( bergerak ke kanan )
Negatif : arah gerak jarum sebelum angka Nol ( bergerak ke kiri )

Contoh :

- Jarum bergerak ke kanan  ( + )  maksimal sampai angka  10  nilainya ( 0, 10 mm )
- Jarum bergerak ke kiri ( - ) maksimal sampai angka 90 nilainya ( 0,10 mm ), bukan 0, 90 mm               karena   dihitung dari angka 0 ( nol ) ke kiri

Hasilnya :   0, 10 mm  +  0, 10 mm = 0, 10 mm
                                      2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar