Senin, 20 November 2017

Jenis - jenis Alat Ukur Yang Digunakan di Bidang Otomotif Beserta Fungsinya

Selain harus mengenali banyaknya komponen - komponen yang ada di mesin, baik yang bergerak ataupun yang diam, maka kita juga harus mengetahui jenis - jenis alat ukur yang digunakan di bidang otomotif beserta fungsinya.

Tujuannya adalah dengan mengetahui jenis alat ukur, maka kita tahu proses penggunaanya. Dimana hal itu sangat berkaitan erat dengan proses perbaikan dan mencari permasalahan ( trouble ) pada setiap kendaraan. Semakin banyak alat ukur yang kita kenal, maka mudahlah kita dalam penanganan kerusakan pada setiap mobil.

Berikut kami paparkan jenis - jenis alat ukur yang sering digunakan di bidang otomotif beserta fungsinya :

1. Hidrometer

cara penggunaan hidrometer dan fungsinya
Cara penggunaan hidrometer
Hidrometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jenis elektrolit baterai. Berat jenis elektrolit berubah menurut tingkat isi baterai. berat jenis ideal baterai adalah 1,26 - 1,28.  Bila berat jenisnya kurang dari 1,23 maka harus dilakukan pengisian ulang ( charge).Berat jenis baterai juga dipengaruhi oleh suhu, sehingga rumus yang digunakan untuk menentukan hubungan ini adalah :

S20 = St = 0,007 ( t - 20 )

Dimana :
S20  = Berat jenis koreksi
St     = Berat jenis terukur

t       = Suhu Saat pengukuran

2. Compression Tester
compression tester
compression tester

Compression tester digunakan untuk mengukur tekanan kompresi pada ruang bakar. Karena tekanan kompresi pada mesin diesel lebih tinggi, maka harus digunakan gauge dengan tekanan yang lebih tinggi juga, Pemasangan alat ini pada lubang busi pada jenis mesin bensin dan pada lubang injektor atau glow plug pada jenis mesin diesel.

3. Nozle Tester
Nozle tester
Nozle tester

Nozle tester digunakan untuk memeriks tekanan pembukaan injektor mesin diesel dan kondisi injektor ( kebocoran setelah injeksi ) yang ditandai dengan tetesan bahan bakar saat injeksi telah selesai.

4. Radiator Cup tester
radiator cup tester
radiator cup tester

Radiator Cup tester ini digunakan untuk memeriksa kondisi radiator ( sistem ) pendingin dari kebocoran dan tutup radiator yang tidak bekerja dengan baik.

5. Static Timing 
Static timing
Static timing

Static timing gauge berfungsi untuk memeriksa timing injeksi pada mesin diesel yang menggunkan jenis pompa injeksi tipe distributor / VE ( langkah plunger )

6. Vacum Gauge
vacum gauge
Vacum gauge

Vacum gauge berfungsi untuk menghasilkan vakum untuk memeriksa komponen yang berhubungan dengan kevakuman udara.

7. Tyre pressure gauge
tyre pressure gauge
tyre pressure gauge

Tyre pressure gauge berfungsi untuk mengukur tekanan angin ( udara ) ban.

8. Turning Radius Gauge 
turbing radius gauge
Turning radius gauge

Turning radius gauge berfungsi untuk mengukur sudut belok roda.

9. Camber Caster gauge
camber caster gauge
camber caster gauge

Camber caster gauge berfungsi untuk mengukur sudut camber, caster dan king pin inclination.

10. Toe Gauge
toe gauge
Toe Guage

Toe gauge berfungsi untuk mengukur besarnya toe in dan toe out dalam besaran mm ( milimeter )

11. Side Slip Tester 
side slip tester
Side slip tester

Side slip tester berfungsi untuk mengukur jumlah side slip ( penyimpangan roda saat kendaraan berjalan ) per meter. Suara buzzer atau lampu peringatan akan menyala bila side slip melebihi standar yang ditentukan

12. Speedometer Tester

Speedomter tester berfungsi untuk memeriksa kesalahan speedometer pada kendaraan. Roda penggerak kendaraan digerakkan oleh roller - roller, apabila terjadi perbedaan antara speedometer pada mobil dengan speedometer tester, maka speedometer mobil harus diganti. 

13. Power Steering tester
power steering gauge
power steering gauge

Power Steering Tester berfungsi untuk mengukur kandungan emisi (sulfur) yang ada pada gas buang mesin diesel. Smoke tester ini menunjukan tingkat pencemaran dalam % ( persen ).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar