Rabu, 31 Januari 2018

Apa Itu Lampu Halogen Dan Apa Perbedaannya Dengan Lampu Biasa ?

cara kerja lampu halogen
Lampu Halogen
Produk - produk mobil saat ini hampir dipastikan semuanya menggunakan jenis lampu halogen sebagai penerang utama pada lampu kepala. Dengan konsumsi daya listrik yang sama dengan jenis lampu yang biasa, lampu halogen akan mengeluarkan sinar  yang lebih terang dan lebih awet. Oleh karenanya wajar, jika sekarang juga banyak mobil - mobil lama yang bawaan lampu biasanya diganti oleh pemiliknya menggunakan lampu jenis halogen.

Lampu pijar bisa berisi filamen tungsten, dilapisi dengan dengan kaca dan didalamnya terdapat campuran gas  yang umumnya adalah Nitrogen, Argon dan Krypton ). Ketika listrik disalurkan, filamen akan menjadi panas yang suhunya bisa mencapai 200 derajat celcius dan kemudian filamen tersebut akan membara. Bara yang dihasilkan oleh filamen kemudian menjadi sumber cahaya yang terang setelah dibiaskan ke lapisan kaca.

Adapun cara kerja Lampu Pijar Biasa, bisa dilihat pada gambar dibawah ini :

cara kerja lampu pijar biasa
Proses Kerja Lampu Pijar ( sumber saft7.com )


Adapun keterangan dari gambar diatas yaitu :

1.  Daya listrik yang masuk ke lampu akan mengalir ke filamen (lilitan kabel kecil)  dan berakibat filamen tersebut akan membara, sedangkan tungsten akan menguap.

2. Tungsten yang menguap akan terkondensasi dalam sekala yang sangat kecil

3. Hal ini terjadi terus menerus selama lampu menyala sehingga semakin lama kaca lampu akan tertutupi oleh tungsten yang berakibat kaca lampu akan menghitam. Sampai akhirnya filamen tungsten akan terus menipis dan putus, lampu mati.


lampu halogen termasuk juga jenis lampu pijar. Lampu halogen diciptakan dengan memperbaiki proses lampu pijar biasa, yaitu dengan cara mengurangi penguapan tungsten agar lampu halogen lebih tahan lama.  Kaca lampu yang dibuat dari kaca kuarsa yang tipis dan tahan panas, kemudian gas yang diisikan ditambahkan sedikit gas halogen.

proses kerja lampu halogen (sumber saft7.com)
Keterangan gambar diatas yaitu :

1. Pada posisi lampu mati, gas halogen warna merah terlihat menyelimuti filamen tungsten. Secara kimia, gas halogen akan bereaksi dengan uap tungsten pada saat lampu menyala yang menghasilkan halida tungsten.

2. Pada saat filamen tungsten membara (lampu hidup), tungsten akan menguap.

3. gas halogen mengikat kuat uap tungsten menjadi tungsten halida. ketika halida tersebut menyentuh tungsten filamen yang sedang membara, senyawa tersebut kembali terpecah dimana gas halogen kembali terlepas sementara tungsten kembali melekat pada filamen.

4. Siklus ini berulang - ulang terus menerus menhasilkan cahaya lampu yang stabil dan umur lampu yang panjang. Siklus ini disebut juga dengan siklus halogen atau halogen cycle.

Namun, syarat utama untuk terjadinya siklus halogen adalah suhu permukaan kaca yang harus sangat panas mencapai suhu 250 - 900 derajat celcius. Jika suhu kaca lampu berada dibawah suhu tersebut, maka halogen tidak dapat mengikat uap tungsten. Akibatnya, tungsten akan melekat pada dinding kaca bagian dalam, dan lama kelamaan kaca akan menghitam. Akibatnya lampu halogen akan cepat putus.

Oleh karena itu, suhu pada lapisan kaca tidak boleh ada yang lebih dingin yang nantinya mengakibatnya bertumpuknya uap tungsten pada bagian suhu dingin tersebut.

Cara memegang lampu halogen 

Dan hal ini bisa disebabkan oleh hal yang sangat sederhana akibat salah dalam memegang lampu halogen secara langsung ke kacanya dengan tangan kita ( tanpa lapisan ). Umumya, umur lampu halogen bisa mencapai 2000 - 4000 jam, sedangkan lampu jenis pijar biasa hanya 750 - 1500 jam.

Artikel disadur dari buku otak-atik otomotif


Selasa, 30 Januari 2018

Cara Kerja Pemanas Suhu Ruang Cabin Mobil / AC Hangat


Selama ini mungkin kita hanya mengetahui bahwa AC pada mobil bersuhu dingin, wajar ini bisa terjadi demikian karena kita tinggal di Indonesia yang mempunyai iklim tropis ( musim hujan dan panas ). Padahal ada juga lho AC mobil hangat yang didesain untuk mobil - mobil eropa yang beriklim dingin sangat ekstrim.

Kalau kita menjumpai mobil - mobil elit buatan eropa, maka kita akan menjumpai sistem pendingin AC dan penghangat runangan. Kalau pada sebelumnya kita telah membahas mengenai teori dasar sistem pendingin AC Mobil, maka kali ini kita akan menjelaskan prinsip pemanas ruangan cabin mobil.

1. Air Mix Type 


Air mix type mempunyai cara kerja menghsilkan hawa hangat dengan cara pengaturan aliran hawa dingin ( warna biru ) yang melewati heater core ( warna merah). Banyak sedikitnya udara dingin yang melewati heater core diatur oleh air mix control damper, sejenis plat penutup dan pembuka heater core agar dapat dialalui oleh udara dingin.


2. Water Flow Control Type 


Pada type water flow control type, hanya ada satu saluran udara dingin untuk melewati heater core (pemanas). Namun bedanya dengan type Air Mix, heater core ini sewaktu-waktu tidak bersifat panas akibat dari menutupnya water valve ( katup air) pemanas. Jadi apabila water valve terbuka maka heater core akan menjadi panas dan udara yang melewatinya akan menjadi hangat. Sebaliknya, jika water valve tertutup, maka heater core tidak panas yang mengakibatkan tidak terjadinya perubahan suhu udara yang mengalir.

Teori Pendinginan Pada Sistem AC Mobil


Air Conditioner merupakan salah sistem pelengkapan kenyamanan pada sebuah mobil. Fungsi AC pada mobil adalah
a. Untuk mengatur suhu ruang cabin kendaraan sesuai dengan keinginan pengemudi
b. Mengatur sirkulasi udara didalam cabin mobil dengan udara diluar
c. Mengatur kelembaban
d. Menjaga kebersihan udara didalam cabin mobil

Proses terjadinya udara dingin yang dihasilkan oleh sistem AC sebenarnya sangat sederhana dan sering kita lakukan pada kehidupan sehari - hari yang mungkin tidak kita sadari. Oleh karena itu, sebelum kita mengatahui cara kerja AC, maka alangkah baiknya kita mengetahui teori dasar pendinginan pada sistem AC.

1. Pada Saat Kita Sedang Berenang
cara kerja pendingin ac mobil
Penguapan ( Evavoration )
Saat kita sedang berenang pada kondisi terik matahari, maka kita akan merasakan kesegaran yang luar biasa. Namun kesegaran yang kita rasakan lama - kelamaan menjadi sangat dingin sekali walaupun suhu udara sangat panas, hal ini terjadi biasanya jika kita hanya menyelupkan sebagian bagain tubuh kita ataupun naik turun ke dalam kolam. Rasa dingin yang kita rasakan akibat  dari air yang menempel pada tubuh kita menguap ke udara dan membawa suhu panas yang ada didalam tubuh kita. Sehingga suhu panas yang ada pada tubuh kita akan berkurang dan kita akan mengalami rasa dingin.


2. Penempelkan Alkohol Pada Kulit

Penguapan pada sistem AC
Penguapan alkohol

Kita sering menyadari apabila tubuh kita terkena akhol pasti pada area tersebut akan merasakan rasa dingin. Hal ini terjadi sama seperti teori pada gambar pertama, dimana sifat akohol yang menguap ke udara akan membawa suhu panas pada sekitaran kulit kita yang terkena akhohol. 

3. Menyerap Suhu Panas Ruangan

Pada teori yang ketiga yaitu membandingkan suhu dalam ruangan dan luar ruangan. Sebagai data pembanding diukurlah kedua ruangan dengan menggunakan thermometer 1 ( luar ruangan ) dan thermometer 2 ( dalam ruangan ). Dan hasilnya ternyata pada thermometer 2 ( dalam ruangan ) lebih dingin dibanding luar ruangan. Hal ini terjadi karena adanya cairan mudah menguap yang ada pada dalam ruang yang menyerap suhu panas pada ruangan tersebut.



Jumat, 26 Januari 2018

Fungsi Komponen - Komponen Sistem Pengisian ( Charging System ) Pada Mobil

Banyaknya komponen - komponen kelistrikan yang ada di kendaraan membutuhkan tegangan yang besar dan stabil. Oleh karena itu harus ada sebuah sistem yang selalu mensuplay tegangan ke setiap beban sesuai dengan kebutuhan yang ada. Maka dibuatlah sistem pengisian pada mobil yang berfungsi mengisi  tegangan ke baterai dan mensuplay tegangan listrik ke setiap komponen - komponen listrik yang membutuhkan.

Sistem pengisian terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Generator  yang menghasilkan Arus DC ( Searah )
2. Alternator  yang menghasilkan Arus AC ( Bolak - balik )

Sedangkan  sitem pengisian yang digunakan pada kendaraan mobil adalah sistem pengisian menggunakan alternator yang menghasilkan arus AC ( Bolak - Balik ). Sebaliknya, komponen - komponen kelistrikan adalah menggunakan arus DC ( Searah ). Maka agar output tegangan yang keluar adalah arus DC, digunakanlah dioda sebagai penyearah arus dari AC menjadi DC.

Alasan pemilihan alternator sebagai sistem pengisian pada mobil karena konstruksi alternator yang lebih kecil sehingga cukup diletakkan di depan ruang mesin dan alternator mampu menghasilkan arus yang besar ( output) walau mesin dalam putaran renah (idle).

Konstruksi Alternator


Adapun komponen - komponen sistem pengisian terdiri dari :

1. Baterai
Fungsi baterai pada sistem pengisian adalah sebagai sumber tegangan yang mesuplai arus ke rotor coil dan menyimpan arus yang keluar (output) alternator.

baterai
Baterai

2. Roto Coil 

Fungsi rotor coil adalah menghasilkan kemagetan. Kemagnetan yang dihasilkan oleh rotor coil bersumber dari adanya tegangan masuk dari baterai ( Electromagnetic ).

Rotor Coil alternator
Rotor Coil 


3. Stator
Fungsi stator adalah membangkitkan arus bolak - balik yang diperoleh dari hasil perpotongan garis - garis gaya magnet dari rotor coil yang berputar didalam stator.

Stator Coil 


4. Rectifier ( Dioda )
Fungsi dioda adalah untuk mengubah arus bolak balik ( AC ) dari stator menjadi arus searah  ( DC ) yang akan keluar melalui output alternator.

Dioda 


5. Pulley
Fungsi pulley adalah untuk menerima tenaga mekanis dari mesin ( berupa gaya putar) untuk memutarkan rotor coil. Perbandingan putaran pulley poros engkol   dengan pulley alternator  yaitu   1 : 1,8 - 2,2. Ini artinya setiap 1 x putaran poros engkol maka pulley alternator dapat berputar 1, 8 x sampai 2,2 x putaran.

Pulley

6.  End Frame ( Housing )
Fungsiya sebagai pelindung komponen - komponen alternator dan menjadi pegangan komponen - komponen yang lain.

end frame
End Frame 

7. Regulator 
Fungsi regulator adalah untuk mengatur besarnya tegangan yang masuk ke rotor coil. Karena pada teorinya semakin besar tegangan yang masuk ke rotor maka semakin besar kemagnetran. Semakin besar kemagnetan semakin besar pula output yang dihasilkan oleh alternator, begitu sebaliknya.

regulator
Regulator 


Rabu, 24 Januari 2018

Jenis - Jenis Pemajuan Sistem Pengapian Konvensional

Sistem pengapian konvensional adalah sistem pengapian yang bekerja secara mekanik pada pengoperasianya yang masih menggunakan kontak pemutus platina pada distributor. Jenis pengapian ini  yang digunakan pada kendaraan - kendaraan tahun 90 an kebawah.

Oleh sebab itu, karena sistemnya masih mekanik maka perlu penyesuian kecepatan pengapian yang disesuaikn dengan kondisi pengoperasian mesin mobil agar selalu menghasilkan tenaga yang maksimal.

Ada beberapa komponen sitem pemajuan pengapian konvensional, diantaranya yaitu :

1. Governor Advancer
Governor advancer adalah komponen sistem pemajuan pengapian yang bekerja berdasarkan kecepatan kendaraan. Komponen - komponen pada governor advancer akan merubah sudut pengapian menjadi lebih maju pada saat putaran mesin tinggi.


Governor


CARA KERJA :
Pada saat mesin berputar pada putaran tinggi,  maka fly weight akan mengembang berdasarkan gaya centrifugal akibat dari kecepatan berputarnya as distributor. Akibatnya  fly weight akan  mengembang dan  mendorong cam plate untuk bergeser beberapa derajat mendahului as distributor. Maka Camlobe akan terbawa bergeser dan menyebabkan timing  pembukaan platina menjadi maju menyesuaikan putaran mesin.


2. Vacum Advancer
Vacum advancer adalah komponen pemajuan pengapian berdasarkan beban mesin yang diterima secara tiba -tiba. Contohnya, pada saat mobil pada posisi idle (langsam) dan tiba - tiba digas pada posisi RPM tinggi, maka untuk mengimbangi putaran mesin yang tiba-tiba naik maka komponen inilah yang bekerja untuk menyesuaikan sudut pengapiannya.

Pada saat beban rendah atau menengah, kecepatan pembakaran rendah karena campuran udara dan bahan bakar kurus. Akibatnya pembakaran campuran udara dan bahan bakar menjadi lambat.
Agar tekanan pembakaran maksimum didapat pada 10o sesudah TMA maka timing pengapian harus dimajukan


Vacum Advancer
Caranya Kerjanya :
Vacum advancer dihubungkan ke saluran masuk (intake Manifold), sehingga apabila tiba-tiba tejadi kevacuman secara signifikan maka diafragma spring akan tetarik. Tertariknya diafragma akan menarik advancer rood yang terhubung ke cam plat platina. Akibatnya sudut pembukaan platina akan menjadi maju menyesuaiakn kondisi mesin.

3. RON ( Reset Octane Numbering )
Reset octane numbering adalah alat pengajuan pengapian berdasarkan jenis oktan bahan bakar. Mengapa harus distel pengajuan pengapiannya ? karena setiap bahan bakar mempunyai tingkat ketahanan pembakaran yang berbeda - beda. Oleh karennya agar bahan bakar tersebut terbakar dengan sempurna sesuai dengan putaran mesin, maka waktu pengapian harus dimajukan beberapa derajat agar waktu pembakarannya sempurna.
Reset Octane Numbering
Cara kerjanya :
Cara kerja RON hampir sama dengan vacum advancer, perbedaaanya jika vacum advancer mengajukan pengapian secara otomatis akibat kevacuman yang terjadi di Intake Manifold dan kembali pada posisi normal pada saat mesin idle. Sedang RON bekerja dengan cara kita harus memutar  pada bagian knop advancer roodnya. Setingan ini tidak akan berubah otomatis pada kondisi apun selain dirubah oleh kitanya sendiri.

Jenis - jenis Thermostat Dan Cara Kerjanya Pada Pendingin Mesin Mobil

thermostat
Thermostat
Thermostat adalah salah satu komponen yang ada pada sistem pendingin mesin mobil. Fungsi komponen ini adalah untuk membuka dan menutup saluran air pendingin dari mesin ( water jacket ) ke radiator. Pembukaan  yang dilakukan oleh thermostat terjadi akibat dari suhu air pendingin yang panas, sedangkan thermostat akan kembali terutup jika suhu air dingin.

Adapun jenis - jenis thermostat yaitu :

A. Thermostat dengan katup By Pass ( gambar  A tertera diatas )
Komponennya :
1. valve
2. Cylinder
3. Bypass Valve
4. Wax
5. Jiggle Valve

B. Thermostat tanpa katup By Pass ( gambar B tertera diatas )
Komponennya :
1. valve
2. Cylinder
4. Wax
5. Jiggle Valve

Adapun cara kerja kedua jenis thermostat diatas adalah sebagai berikut :

1. Thermostat Tanpa Katup By Pass
cara kerja thermostat katup by pass
Thermostat tanpa  katup By Pass
Pada saat temperatur rendah ( mesin dingin)
Saluran air ke radiator ditutup oleh thermostat sehingga air  akan mengalir dari blok silinder ke pompa melalui saluran bypass. Dan akan dialirkan kembali ke mesin ( water jacket ).

Pada saat temperatur tinggi ( mesin panas )
Pada kondisi ini thermostat dalam kondisi terbuka. Akibatnya, air dari blok silinder akan mengalir ke radiator dan selanjutnya air akan mengalir ke pumpa akibat adanya sedotan dan dialirkan kembali ke blok silinder. Selain itu, air juga akan mengalir melalui selang By Pass masuk ke pumpa dan dialirkan ke blok silinder ( persisi sama seperti pada saat mesin dingin / thermostat tertutup ). Singkatnya, pada kondisi mesin tinggi maka air akan mengalir ke radiator dan selang by pass ( kerja ganda).


2. Thermostat Dengan Katup By Pas
thermostat dengan katup by Pass
Thermostat dengan katup by pass
Jika kita lihat sepintas dengan yang jenis thermostat tanpa katup By pass maka kelihatannya sama. Nanum jelas ini sangat berbeda letak posisi peletakkan thermostatnya. Jika thermostat tanpa katup by pass letaknya di saluran masuk radiator, maka thermostat yang mempunyai katup by pass letaknya di saluran buang radiator.

Pada suhu rendah ( mesin dingin )
Saluran bypass yang ada pada thermostat  terbuka,  sehingga arah alirannya airnya adalah  dari  Blok mesin – saluran bypass – Water Pump - Blok mesin.


Pada suhu tinggi (mesin panas)
Saluran bypass yang ada pada thermostat  tertutup sehingga alirannya  airnya menjadi dari
Blok mesin – radiator – Water Pump - Blok mesin ( tidak ada air yang melewati saluran bypass ). Akibatnya   pendinginan yang terjadi pada saat mesin panas lebih efektif.







Senin, 22 Januari 2018

Fungsi Sistem Pendingin Pada Mesin Mobil Dan Komponen - Komponennya

Komponen - komponen Sistem Pendingin

Keterangan pada gambar
1. Radiator
2. Resevoir tank
3. Radiator Cap
4. Cooling Fan
5. Water Pump
6. Thermostat

Banyak orang yang mengira bahwa sistem pendingin pada mesin mobil adalah untuk mendinginkan mesin mobil akibat panas yang dihasilkan dari pembakaran didalam ruang bakar. Ini merupakan pengertian yang salah besar, sebab sejatinya fungsi sistem pendingin bukanlah mendinginkan. Karena jika mesin mobil dalam keadaan dingin seterusnya maka akan menimbulkan efek buruk terhadap mesin mobil kita, salah satunya adalah terjadinya campuran gemuk udara bahan bakar yang mengakibatkan konsumsi bahan bakar akan selalu boros, dan itu bukan keinginan kita semuanya.

Jadi fungsi sistem pendingin pada mesin mobil yang sebenarnya adalah untuk mengatur suhu mesin agar selalu terjaga pada temperatur 80 - 90 derajat celcius. Suhu tersebut adalah suhu terbaik untuk mendapatkan hasil campuran udara dan bahan bakar yang tepat sehingga mesin juga akan menguarkan ternaga maksimal.

Sistem pendingin pada mesin terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Sistem Pendingin Udara
Sistem ini biasanya digunakan untuk mesin - mesin yang kecil yang menopang beban kerja tidak terlalu tinggi serta pemakain waktunya relatif tidak terlalu lama. Ciri - ciri mesin yang menggunakan sistem pendingin udara adalah desain pada bagian kepala silinder dilenggkapi degan sirip - sirip yang berfungsi sebagai penangkap udara.
sirip pada kepala silinder
Sirip pada kepala silinder


2. Sistem pendingin Air
Sistem pendingin air digunakan untuk mesin - mesin besar yang menopang beban kerja tinggi serta pemakaian waktunya lebih lama. Ciri - ciri mesin yang menggunakan sistem pendingin air adalah adanya radiator, dan pumpa air yang diputar oleh puly mesin. Dampak positif yang dihasilkan oleh sistem pendingin air adalah dapat meredam suara pembakaran yang terjadi di ruang bakar.
radiator pendingin
Radiator pendingin
Adapun fungsi komponen - komponen sistem pendingin yaitu :

a. Radiator 
Berfungsi untuk membuang panas pada air yang bersirkulasi didalam mesin melalui sirip - sirip yang ada pada radiator.

radiator
radiator



b. Water Pump ( Pumpa Air )
Untuk mensirkulasikan ( memompakan ) air pendingin mesin, dari radiator ke mesin
Biasanya pompa yang dipakai adalah jenis centrifugal, dan pompa ini digerakkan dengan tenaga mesin itu sendiri dengan perantaraan fan belt.

pumpa air
pumpa air


d. Thermostat
Berfungsi untuk membuka dan menutup saluran air pendingin dari mesin ke radiator. Dimanan jika thermostat dalam posisi terutup, maka aliran air akan melewati selang by pas yang selanjutnya akan disirkulasikan kembali oleh pumpa air.

Baca juga :Jenis - jenis thermostat dan cara kerjanya

thermostat
thermostat

e. Cooling Fan ( Kipas Pendingin )
Untuk mensirkulasikan ( mengalirkan ) udara melalui sirip - sirip yang pada radiator. jenis penggerak Cooling fan yang digunakan pada mesin pendingin ada dua yaitu motor listrik dan mekanik (diputar oleh puly mesin ). 

  kipas pendingin
kipas pendingin


f. Tutup Radiator
Befungsi untuk menstabilkan tekanan yang ada pada radiator. Sebab, semakin panas air maka semakin tinggi tekanannya. 

tutup radiator
tutup radiator

g. Reservoir Tank
Berfungsi untuk menampung kelebihan air dari radiator pada saat terjadi pemuaian air didalam radiator, dan mengembalikan air ke radiator pada saat tekanan didalam radiator turun.
reservor Tank
reservor Tank

Minggu, 21 Januari 2018

Tips Mudah Merawat Sistem Pendingin Mesin Mobil Anda

perawatan sistem pendingin mobil


Mempunyai mesin yang bekerja secara optimal adalah sebuah kebanggan bagi para pemilik kendaraan. Oleh karena itu, kita harus rajin - rajin mengecek komponen - komponen mesin kita agar tetap prima. Bisa - bisa jika ada kerusakan ataupun masalah kecil yang terjadi akan berakibat fatal terhadap mesin mobil kita.

Salah satunya adalah seringlah  anda memeriksa sistem pendingin mesin mobil. Sistem ini sangat berpengaruh penting terhadap kinerja dapur pacu kendaraan anda. Kerusakan pada komponen ini akan menjadikan suhu mesin kita naik secara signifikan dan akibat fatalnya mesin bisa secara tiba-tiba mati mendadak.

Berikut ini adalah tips menjaga sistem pendingin mobil anda yang saya peroleh dari sumber buku utak - atik otomotif karya bapak Firmasyah Saftari, yaitu :

1. Flush dan ganti coolant secara teratur. Kualitas dan jenis coolant yagn dipakai sangat menentukan keawetan mesin, dianjurkan memakai Extended Life Coolant  ( ELC ) atau Surfactant Coolant ( SC ), beberapa produk dijual siap tuang.

2. Jangan gunakan air ledeng atau air sumur untuk mengisi radiator. Gunakan aquadest yang dicampur dengan coolant sebagai inhibitor ( pencegah karat dan kerak. Pemakaian aquadest saja tak dapat mencegah timbulnya karat.

3. Gunakan radiator coolant yang bermutu baik, dan pakai sesuai anjuran.

4. Ganti tutup radiator setiap 4 - 5 tahun, kerusakan tutup radiator menyebabkan tidak dapat melepas kelebihan tekanan sehingga merusak cylinder head gasket dan kepala radiator, gunakan tutup radiator original.

5. Ganti thermostat setiap 5 tahun, jika tetap akan menggunakan thermostat bersuhu lebih rendah dari anjuran pabrik, jangan lebih dari 5 derajat Celcius perbedaanya. Ingat, thermostat jangan dilepas

6. Periksa kinerja motor fan ( kipas radiator )

7. Ganti water pump apabila sudah terdeteksi terjadi kebocoran atau aliran air lemah

8. Jika radiator yang berbahan plastik pecah/retak, ganti dan gunakan radiator head original, jangan mengganti dengan bahan kuningan, karena jika terjadi over pressure ( kelebihan tekanan ) maka komponen mesin yang lain akan dapat pecah / rusak

9. Pemakaian radiator coolant  untuk mesin diesel sebaiknya menggunakan jenis Extended Life