Selasa, 12 Desember 2017

Fungsi Stabilizer Bar Pada Mobil Untuk Kenyamanan Berkendaraa

posisi stablizer bar pada kendaraan
Posisi stabilizer pada mobil

Memiliki kendaraan yang aman nyaman adalah dan aman adalah impian semua pemilik kendaraan. Bahkan ketika tunggangannya sudah terasa tidak nyaman, ada yang rela menambah beberapa komponen tambahan di mobilnya ada tingkat kenyamanannya lebih maksimal.

Salah satu langkah yang bisa kita lakukan adalah dengan memasang stabilizer bar pada mobil kita. Tidak semua mobil menggunakan komponen ini. Jadi pastikan apakah mobil kalian menggunakan stabilizer bar atau tidak.

Apabila mobil pada kecepatan rendah, fungsi stabilizer bar tidak akan terasa maksimal. Namun, jika sudah lari pada kecepatan tinggi dan kendaraan pada posisi berbelok maka fungsi komponen ini akan sangat terasa karena menjaga keseimbangan bodi mobil dengan cara mengatur daya tekan ban agar tetap menempel ke tanah.


Fungsi stabilizer bar pada mobil
Cara kerja stabilizer bar  pada Mobil
Adapun cara kerja stablizer bar yaitu saat kendaraan membelok, bodi kendaraan bergerak ke luar karena adanya gaya sentrifugal. Disini stabilizer bar mengontrol kendaraan dengan tenaga pegas yang berputar, dan menjaga ban-ban agar tetap dekat dengan tanah. Stabilizer bar  juga bekerja bila ban-ban pada satu sisi berjalan pada permukaan yang berbeda.

Saat bodi kendaraan bergerak ke luar dan ban-ban masuk ke salah satu sisi, maka stabilizer bar diputar dan berfungsi sebagai pegas, yang mengangkat ban-ban bodi kendaraan yang miring ke samping.

Pada kasus dimana ban-ban pada kedua sisi masuk secara merata,  stabilizer bar tidak berfungsi sebagai pegas karena tidak diputar.



Minggu, 10 Desember 2017

Perbedaan Berat Sprung Dan Unsprung Sebagai Faktor Kenyamanan Pada Kendaraan

perbedaan berat sprung dan unsprung pada mobil
Perbedaan berat sprung dan unsprung pada kendaraan

Memiliki sebuah kendaan yang nyaman adalah sebuah impian semua orang. Bagimana tidak, mobil yang rata-rata harganya diatas 100 jutaan dipakai tidak nyaman mungkin tidak akan laku dijual. Oleh sebab itu, produsen - produsen mobil berlomba mengembangkan kendaraan produksinya dengan mengutamakan kenyamanan bagi para penumpang didalamnya.

Namun, tahukah anda bahwa selain komponen - komponen kenyamanan yang bersifat assesoris pada mobil, ada sebuah sistem pengaturan berat yang memang harus wajib mereka lakukan. Yaitu pengaturan berat sprung dan ansprung pada kendaraan. Karena kedua faktor berat tersebut mempunyai kunci utama dalam mencapai kenyamanan pada setiap kendaraan.

Berikut ini adalah perbedaan berat Sprung dan Unsprung pada kendaraan :

1. Berat Sprung
berat sprung kendaraan
berat sprung lebih besar dibanding berat unsprung


Berat sprung kendaraan adalah berat komponen - komponen kendaraan yang ditopang oleh pegas. Komponen - komponen tersebut adalah bodi, kursi dan komponen - komponen lainnya. Nah semuanya itu jika digabungkan beratnya menjadi berat sprung.

2. Berat Unsprung
berat unsprung lebih besar daripada berat sprung
Berat Unsprung adalah berat komponen - komponen kendaraan yang tidak ditopang oleh pegas. Komponen - komponen tersebut adalah rangka, mesin, roda dan komponen - komponen lainnya. Jadi apabila semua komponen tersebut digabungkan  beratnya bernama Unsprung.

Dari kedua perbedaan tersebut bahwa untuk mencapai tingkat kenyamanan paling baik adalah dengan cara memperbesar berat sprung ( bodi, kursi dll ) dibanding berat Unsprung (rangka, mesin, roda dll). Karena bila berat sprung lebih besar, sangat kecil kemungkinan body kendaraan akan berguncang. Lain halnya bila berat Unsprung lebih besar, yang demikian akan mengakibatka komponen - komponen sprung akan lebih mudah berguncang. Dan hal ini sangat mempengaruhi faktor - faktor kenyamanan berkendara.

Sabtu, 09 Desember 2017

Faktor - Faktor Yang Mempercepat Keausan Pada Ban

faktor yang mempercepat keausan pada ban
Ban Aus
Keausan ban adalah kehilangan atau kerusakan tapak atau permukaan karet lainnya karena gesekan yang dihasilkan ketika ban slip pada jalan. Keausan yang terjadi pada ban sangat  bervariasi. Seperti  faktor  tekanan pemompaan pada ban, beban pada kendaraan yang terlalu besar, kecepatan kendaraan yang tidak stabil, kondisi permukaan jalan, temperatur  dan faktor lainnya.

Adapun faktor - faktor yang dapat mempercepat keausan pada ban yaitu :

1. Tekanan pemompaan pada ban ( Inflation pressure
Tekanan pemompaan yang tidak cukup ( kempes ) mempercepat keausan ban, karena ban yang kurang tekanan anginnya akan sangat banyak bagian yang menyentuh permukaan jalan.

Adapun faktor - faktor yang diakibatkan  oleh tekakan ban yang tidak cukup ( kempes ) yaitu :

a. Pengendaraan keras (hard riding):
Tekanan angin yang lebih besar membuat ban menjadi lebih keras. Tetapi jika tekanannya terlalu tinggi, ban akan gagal menyerap kejutan dari permukaan jalan, menyebabkan pengendaraan yang keras. Setiap model kendaraan mempunyai tekanan pemompaan ban yang direkomendasikan sesuai dengan beban dan penggunaannya. Memasang ban dengan tekanan berlebihan membuat perjalanan tidak menyenangkan.

b. Kemudi berat (hard steering):
Bila tekanan pemompaannya terlalu rendah akan menyebabkan tapak yang bersentuhan dengan permukaan lebih lebar, meningkatkan resistensi ( gaya gesek ) antara ban dan permukaan jalan, sehingga membuat kemudi lebih berat.

c. Mobil miring ke satu sisi selama berkendara normal
Jika tekanan ban sebelah kiri dan kanan berbeda, akan terjadi perbedaan resistensi gulir antar ban tersebut. Sehingga ban cenderung miring ke kiri atau ke kanan.

2. Beban yang diberikan berlebihan
Beban yang lebih berat akan mempercepat keausan ban, seperti halnya bila tekanan pemompaan berkurang. Namun setiap kendaraan dapat menumpuh beban yang bervariasi. Untuk lebih jelasnya berapa beban maksimal yang diperbolehkan maka kita bisa melihat buku manual kendaraan tersebut.
Selain itu, pada dinding ban juga tertera indeks beban maksimal yang dapat ditumpuh.


Ban juga aus lebih cepat saat  memutar ketika kendaraan diberi beban berat karena gaya centrifugal yang lebih besar selama berputar menghasilkan gaya putar yang lebih besar. Sehingga menghasilkan gesekan yang lebih besar antara ban dan permukaan jalan.

3. Kecepatan kendaraan
Pada faktor terakhir ini sangat diperanguhi oleh cara berkendara yang baik dan benar. Seperi gaya gerak kendaraan dan cara serta waktu pengerman. Gaya sentrifugal ketika memutar dan gaya-gaya lain yang bekerja pada ban  akan meningkat sebanding dengan kuadrat peningkatan kecepatan kendaraan.

Meningkatkan kecepatan kendaraan akan melipat-gandakan gaya-gaya tersebut, tentu saja akan meningkatkan gesekan yang dihasilkan antara ban dan permukaan jalan. Semua itu tentu akan mempercepat keausan ban. Sebagai tambahan, pada semua faktor ini, kondisi jalan juga mempengaruhi aus-nya ban. Jalan yang kasar jelas menyebabkan ban lebih cepat aus dibanding  jalan yang halus. 



Ciri - Ciri Keausan Tidak Normal Pada Ban Dan Penyebabnya

Sadarkah anda apakah ban kendaraan anda mengalami keauasan yang tidak wajar  ? bila tidak, berarti anda termasuk seorang pengemudi yang handal dalam merawat dan mengendarai kenderaan sehari - hari. Namun, jika ban anda mengalami keausan yang tidak wajar maka bisa jadi ada yang salah dalam perawatan dan pengendaraan yang anda lakukan. Jadi saatnya anda perhatikan apakah ban ada mengalami keausan yang normal atau tidak wajar.

Baiklah, ada beberapa identifikasi yang dapat anda lakukan untu melihat keuasan yang tidak wajar pada kendaraan  anda.

1. Aus pada bahu ban atau tengah 

aus pada bahu ban dan tengah ban
Aus pada bagian tengah atau bahu ban
Apabila  tekanan pemompaan ban terlalu rendah, maka posisi tapak yang menyentuh tanah adalah bagian bahunya saja.  Akibatnya pada bagian ini  akan aus lebih cepat dari pada tengahnya. sama seperti pada kondisi ketika kendaraan medapatkan  kelebihan beban, maka  akan menimbulkan efek yang sama.

Sebaliknya, jika tekanan ban terlalu tinggi maka posisi tapak yang menyentuh tanah adalah bagian tengahnya saja. Hal ini mengakibatkan bagian  tengahnya akan aus lebih dahulu dari pada bahunya. Oleh karena itu jika ban kendaraan anda aus pada bagian bahu atau tengahnya saja, kemungkinan faktor - faktor diataslah penyebabnya.

2. Aus pada bagian luar atau bagian dalam

aus pada bagian sekeliling ban
Aus pada bagian sekeliling ban

Aus memutar, ditunjukkan pada gambar diatas. Keausan yang terjadi hanya pada bagian satu sisi saja, bisa bagian dalam ataupun bagian luar saja.  Hal ini terjadi  disebabkan oleh kecepatan memutar yang besar.

Mengubah susunan atau membongkar seluruh bagian suspensi dapat mempengaruhi alignment roda depan, menyebabkan aus ban yang tidak normal.
Jika salah satu sisi tapak ban aus lebih cepat dari yang lainnya, maka bisa kita simpulkan bahwa ini disebabkan oleh  kesalahan pada penyetelan sudut camber.

lebih detailnya apabila keausan terjadi pada bagian  dalam ban, maka penyetelan camber negative - too terlalu besar. Sebaliknya jika keausan terjadi pada bagian luar ban, maka penyetalan camber positif - too lerlalu besar.


3. Keausan berserabut ( keausan Toe In dan Toe Out )

keausan ban berserabut akibat penyetelan toe in dan toe out
keausan ban berserabut

Penyebab utama keausan berserabut pada tapak ban adalah pengaturan pada sudut Toe. Toe in yang besar akan memaksa ban  selip ke arah luar dan menyebabkan tapak terseret ke depan pada permukaan jalan yang menimbulkan keausan pada toe-in. Permukaan ban ( bagian tapak )  akan membuat bentuk seperti bulu, seperti ditunjukkan dalam ilustrasi.  Kita  dapat mengindentifikasinya  dengan meraba tapak ban dengan jari dari bagian dalam ke bagian luar ban.


Sebaliknya, jika penyetelan sudut Toe-out yang terlalu  besar, maka akan  menimbulkan aus toe-out.  Yang ditunjukkan dalam ilustrasi pada gambar diatas bahwapermukaan bagian tapak ban menjadi berbulu.

4. Aus Toe and heel

aus_ban_toe_and_heel
Aus ban toe and heel
Aus toe-and-heel adalah aus sebagian yang biasa timbul pada ban dengan pola lug atau balok. Sedangkan ban dengan pola rib keausan yang terjadi berbentuk  pola seperti gelombang.

Untuk lebih mengetahui jenis - jenis pola tapak ban, baca Jenis - jenis Pola Tapak Ban

Aus toe-and-heel cenderung timbul lebih gampang ketika ban berputar dan tidak diberikan gaya gerak dan gaya rem. Jadi, aus toe-and-heel  paling sering timbul pada roda bukan penggerak, yang tidak diberi gaya gerak (driving force). Lebih mudahnya adalah, jika kendaraan kita mempunyai jenis penggerek roda belakang, maka keausan toe and heel akan lebih mudah menyerang ban bagian depan ( karena bagian ban depan bukan sebagai penggerak ).

Dalam kasus pada roda penggerak, gaya penggerak menyebabkan ban aus di arah yang berlawanan dengan aus toe-and-heel. Gaya pengereman juga memberikan hasil yang serupa. Hasilnya, hanya sedikit aus toe-and-heel pada ban yang berperan sebagai ban penggerak ( ban penggerak akan lebih kecil terkena aus toe and heel ).

5. Aus sebagian ( cupping )
aus sebagian pada ban
aus sebagian pada ban
Jika bantalan roda, ball joints, tie rod ends, dan lainnya longgar ( goyang ), atau spindle-nya bengkok, maka ban akan goyang ke tempat tertentu pada rotasinya  saat kecepatan tinggi yang  kemudian memberikan gesekan besar yang mengakibatkan selip. Sehingga akan menimbulkan aus setempat (spot wear).

Tromol rem  yang aus juga dapat menyebabkan rem berhenti  pada interval tertentu saja, hal ini juga  yang dapat menimbulkan aus setempat pada area yang luas pada arah sekeliling ban.

PETUNJUK:
a. Sebuah tambahan (canvas patch) yang digunakan pada tapak ban untuk memperbaiki kebocoran          atau tonjolan akan mengakibatkan aus setempat (spot). 
b. Tiba-tiba berjalan, mengerem, dan memutar juga akan mengakibatkan aus setempat.
c. Pemasangan roda yang tidak seimbang juga menyebabkan aus setempat.

Senin, 04 Desember 2017

Apa Itu Standing Wave Dan Hydroplaning ( Aquaplaning ) Pada Ban ?

Ban mempunyai fungsi sebagai salah satu komponen pada kendaraan yang menjamin kenyamanan bagi para penumpang didalam mobil. Menservice dan merawat ban dengan benar merupakan kunci utama untuk mendapatkan kenyamanan yang maksimal. Selain itu, para pengemudi juga harus teliti mengenali ban kendaraannya apakah masih layak atau jangan - jangan sudah rusak ( tidak layak pakai). Dimanan ban seperti ini akan menimbulkan ancaman kecelakan saat kenderaan dipaksakan menggunakan ban tersebut pada kecepatan tinggi. Diantarany resiko yang berakibat fatal yang diakibatkan oleh ban yang tidak dirawat dengan baik yaitu : 

1. Standing Wave


standing wave pada ban
Standing wave


Ketika kendaraan bergerak, ban terus menerus melentur karena adanya bagian baru yang menyentuh permukaan jalan. Selanjutnya, ketika bagian ini meninggalkan permukaan jalan, tekanan udara di dalam ban dan elastisitas dari ban mencoba untuk mengembalikan tapak dan carcass ke posisi awalnya.  Pada pengendaraan dengan kecepatan lebih tinggi, ban berotasi sangat cepat untuk memungkinkan cukupnya waktu untuk hal ini.

Proses ini, secara terus menerus berulang pada interval rendah, meningkatkan goyangan dalam tapak. Goyangan ini, yang disebut  standing waves, yang terus menerus menyebar di sekeliling ban.  Mayoritas energi tersimpan dalam standing waves berubah menjadi panas, lantaran terjadi kenaikan temperatur yang tajam.  Dalam situasi tertentu, panas yang terbentuk ini dapat merusak ban dalam hitungan menit dengan cara menceraikan  tapak dan carcass (blowout). Akibatnya ban akan pecah seketika dalam kecepatan tinggi. 

2. Hydroplaning ( Aquaplaning ) / ban melayang diatas air

Hydroplaning pada ban
Hydroplaning

Kendaraan tergelincir pada jalan yang tergenang air jika kecepatan kendaraan terlalu tinggi untuk memungkinkan tapak dapat memindahkan air dari permukaan jalan sehingga ban dapat mencengkeram dengan erat.  Alasannya adalah, ketika kecepatan kendaraan meningkat, resistensi terhadap air juga meningkat, memaksa ban untuk "mengambang" di atas permukaan air.

PERHATIAN:
a. Jangan memakai ban yang telah aus tapaknya. Ketika ban aus, tapak mencapai titik dimana alur tapak tidak dapat dengan cepat mengeringkan air di antara ban dan jalan untuk mencegah hydroplaning.

b. Menaikkan tekanan pemompaan. Tekanan pemompaan ban yang lebih tinggi akan melawan tekanan air yang berusaha menekan dirinya sendiri dari bawah tapak,  dan dengan begitu memperlambat serangan hydroplaning.


sumber bacaan : Toyota Team 21

Jumat, 01 Desember 2017

Pengetahuan Dasar Jenis - Jenis Bentuk Body Mobil

Body adalah bagian dari kendaraan yang berfungsi membawa barang dan penumpang. Body terbuat dari komponen yang ringan dan kuat guna melindungi penumpang didalamnya. Selain didesain aman, body mobil juga harus memberikan kenyamanan. 

Faktor lain yang patut diperhatikan adalah desain body mobil yang menarik menjadi magnet tersendiri bagi para calon pembeli. Oleh karenanya, saat ini sangat banyak sekali jenis - jenis body mobil yang semakin hari semakin berkembang dan mengikuti zaman. 

Jenis - jenis body Mobil
Keterangan Gambar :
1. Sedan
2. Coupe
3.Lift Back ( Hatch Back)
4. HardTop
5. Convertible
6. Pick Up
7. Van dan Wagon

Klasifikasi Body Mobil Menurut Ruangan
Kendaraan - kendaraan yang didesain oleh pabrikan mempunyai jenis - jenis pembagian ruangan yang berbeda - beda sesuai dengan fungsi mobil itu sendiri.

1. Mobil 3 Ruangan Terpisah

mobil 3 ruangan terpisah
Mobil 3 ruangan terpisah
Jenis 3 ruangan terpisah ini digunakan untuk jenis mobil sedan. Dimana letak bagian mesin di depan ( A), letak ruang kabin ditengah ( B ) dan letak ruang bagasi dipaling belakang (C).

2. Mobil 2 Ruang Kabin Tergabung dengan Bagasi


mobil_gabung_ruang_cabin_bagasi
Mobil 2 ruang kabin tergabung dengan bagasi
Mobil 2 ruangan ini digunakan untuk jenis mobil Multi fungsi. Dimana secara prioritas fungsinya mengedepankan untuk bisa memuat penumpang dan banyak. Walau sedikit mengurangi rasa kenyamanan saat berkendara bagi para penumpangnya.

3. Mobil 1 Ruangan
mobil 1 ruangan
Mobil 1 ruangan
Mobil 1 ruang ini digunakan untuk jenis mobil yang memang mengedepankan keluasan bagi para penumpangnya. Dimana letak posisi mesin dibagian depan bawah.

Kamis, 30 November 2017

Komposisi Pada Kendaraan Mobil

komposisi kendaraan mobil
Komposisi kendaraan mobil 
Setiap kendaraan mempunyai banyak komponen, dari banyaknya komponen - komponen pada kendaraan, terpadat beberapa komponen - komponen inti ( komposisi ). Begitu juga dengan kendaraan mobil yang terdiri dari beberapa komponen ( komposisi ) yang berfungsi saling berkaitan agar kendaraan dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh para pemiliknya. Selain aman, kenyamanan juga menjadi faktor penting.

Komposisi pada kendaraan mobil diantaranya yaitu :

1. Mesin 
mesin mobil

Mesin adalak komponen yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga, seperti kecepatan, torsi dan tenaga untuk memutarkan roda melalui poros pembantu. Mesin pada mempunyai jenis yang berbeda beda, seperti mesin bensin, mesin diesel, mesin tenaga listrik, mesin tenaga hidrogen dll.

2. Pemindah daya
pemindah daya
Pemindah daya pada kendaraan

Pemindah daya adalah komponen yang berfungsi untuk mentransferkan tenaga dari mesin ke roda - roda kendaraan. Yang termasuk pemindah daya pada kendaraan mobil diantaranya yaitu Transmisi, poros profeler dan diprensial. Kesemua komponen ini bekerja saling berkaitan satu sama lain.

4. Chasis 

chasis mobil
Chasis Mobil

Chasis adalah komponen pada kendaraan yang berfungsi sebagai penunjang faktor keamanan dan kenyamanan. Komponen - komponen yang termasuk dalam kategori chasis yaitu suspensi, sisten kemudi dan rem. Ketiga komponen ini bekerja tidak saling berkaitan dan mempunyai sistem kerja yang saling berbeda. Suspensi sebagai peredam getaran yang diterima oleh kendaraan akibat dari jalan yang tidak rata. Sistem kemudi berfungsi sebagai pengarah lajunya kendaraan yang dikendalikan oleh pengemudi. Sedangkan rem berfungsi untuk memperlambat dan memberhentikan kendaraan dimanapun berada sesuai dengan keinginan pengemudi.

5. Kelistrikan Mesin
kelistrikan mesin mobil
kelistrikan mesin mobil

Kelistrikan mesin berfungsi untuk mensuplai tegangan listrik ke komponen - komponen listrik pada mesin. Dimana kelistrikan mesin mempunyai keterkaitan akan kinerja mesin. Jika kelistrikan mesin ini tidak bekerja, maka mesin akan menjadi rusak dan lebih parahnya juga  tidak akan bisa hidup Contoh kelistrikan mesin yaitu pada sistem pengapian, sistem stater dan sistem pengisian. 

6. Kelistrikan Body

kelistrikan body
Kelistrikan body

Kelistrikan body merupakan komponen penunjang pada setiap kendaraan. Ada atau tidaknya sistem ini, kendaraan masih dapat hidup dan berjalan. Namun, faktor keamanan dan kenyamana tidak akan tercapai secara maksimal. Yang termasuk dalam kategori komponen - komponen kelistrikan body yaitu lampu kepala, lampu kota, lampu belok, lampu kabut, lampu rem dan  lampu kabin. Kesemuanya mempunyai fungsi yang berbeda - beda.

7. Body
body mobil

Body adalah komponen pelindung bagi para penumpang kendaraan. Selain sebagai faktor kenyamanan, body juga harus mempunyai tingkat keamanan yang tinggi dari ancaman kecelakanan ataupun benturan dari luar. Selain itu, body juga mempunyai faktor aerodimanis dan sebagai bentuk sebuah kendaraan yang mana faktor ini akan sangat berpengaruh terhadap daya jual sebuah kendaraan. Karena  dominan  masyarakat akan membeli mobil yang hanya dilihat dari bentuk bodinya saja.

Rabu, 29 November 2017

Jenis - jenis Ban Menurut Karakteristiknya

Ban adalah komponen vital pada setiap kendaraan. Ban menjadi salah satu faktor penentiu kenyamanan saat berkendara. Selain itu, ban juga dapat mempengaruhi performa traksi ( gaya gesek ) pada jalan. Oleh karenanya, memiliki jenis ban yang tepat adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan kenyamanan dan performa pada kendaraan kita.

Pilihlah ban sesuai dengan kondisi jalan yang akan kita lalui menggunakan kendaraan kita. Karena ternyata, banyak jenis - jenis ban yang ada dipasaran dimana jenis - jenisnya berbeda sesuai dengan karakteristik jalan yang akan dilewati. 

Secara konstruksi, ban dibagi menjadi dua yaitu ban bias dan ban radial.  Dimana pada kedua jenis ban ini, bentuk dan lilitan benangnya berbeda.

Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan ban. Seperti, tipe ban yang sesuai dengan kondisi  permukaan jalan yang dilalui, atau tipe ban sesuai dengan fungsinya, bahkan dapat juga dikelompokkan menurut karaketeristiknya.

1. Ban Salju ( snow tires )


ban salju
Ban salju


Ban salju didesain untuk menjaga kemampuan manuver pada jalan berlumpur atau jalan yang tertutup salju. Ini dilakukan dengan menyediakan lebih banyak balok pada pola tapak, dan membuat balok ini lebih dalam dan berjauhan satu sama lainnya. Ban ini menggabungkan pola tapak lug yang efektif meneruskan gaya gerak, dan pola rib untuk mengurangi selip-sisi.
Karakteristik
a. Lebih sedikit slip-sisi dan tenaga tarik lebih besar, dan kemampuan stabilitas pengendalian                 pada saat pengereman lebih baik.
b. Kemampuan manuver yang lebih baik ketika berbelok dan berganti jalur.
c. Lebih gampang keluar dari alur bekas roda.
d. Resistensi gulir lebih kecil.
e. Lebih sedikit getaran dan bunyi.

Karena tapak ban salju kurang keras dari tapak ban normal, stabilitas pengendaraan kecepatan tinggi pada permukaan jalan kering ban ini kurang baik. Pada keadaan ini menjadi sulit membelok.

2. Ban Perpaku ( Spiked Tires )
ban paku
Ban Paku

Ban salju bekerja dengan baik pada jalan yang tertutup salju, tetapi mempunyai sedikit kemampuan untuk mencengkeram permukaan jalan es. Ban berpaku dibuat untuk memberikan stabilitas berkendara yang lebih baik pada kondisi tersebut.  Penampilannya sama dengan ban salju, dikombinasikan dengan paku metal, yang akan mencengkeram permukaan es untuk meneruskan gaya gerak dan gaya rem kendaraan.

Tetapi, melengkapi kendaraan hanya dengan ban berpaku saja tidak menjamin keselamatan berkendara pada jalan bersalju atau jalan ber-es.  Kendaraan harus tetap dijalankan dengan sangat hati-hati. Juga penggunaan ban berpaku pada kendaraan yang bebas salju dan es harus dihindari, karena ini tidak saja mempercepat aus-nya paku, tetapi juga rusaknya permukaan jalan dan menimbulkan polusi bagi udara dengan berterbangannya partikel-partikel beton dan aspal.

Pihak yang berwenang di beberapa negara dan daerah melarang penggunaan ban berpaku serta rantai ban karena alasan ini.

3. Ban Stud Less
ban stud Less
ban stud less

Di masa lalu, ban berpaku terutama digunakan pada jalan bersalju dan ber-es. Tetapi, karena penggunaan ban berpaku telah dilarang di beberapa negara, ban stud less dibuat untuk memfasilitasi kendaraan untuk bergerak di atas jalan ber-es tanpa menggunakan paku.  Ban stud less menggunakan tapak karet khusus, yang memiliki kemampuan seperti ban salju, untuk mencegah kehilangan fleksibilitas pada temperatur yang sangat rendah sekalipun.

Dengan tapak khusus ini memungkinkan ban dapat menyentuh permukaan jalan secara memadai,  bahkan ketika jalan tertutup salju atau es. Sebagai tambahan, sesuai dengan banyaknya potongan kecil pada permukaan tapak, yang disebut "sipes", ban dapat dengan efektif menggali dan membuang es dan salju, memungkinkan ban mendapatkan gaya gerak dan gaya rem yang memadai. Namun, ada beberapa kasus dimana performa ban stud less tidak terbukti ketika digunakan pada beberapa kondisi jalan dan cara berkendara tertentu. Oleh karena itu, utamakan kewaspadaan saat berkendara di jalan bersalju atau ber-es, bila perlu gunakan rantai ban. 

4. Ban Segala Cuaca ( All Weather / All Seasion Tires )
Ban segala cuaca
ban segala cuaca

Ban segala-cauca telah dimodifikasi untuk meningkatkan performa berkendara pada permukaan jalan yang berpasir atau yang tertutup salju. Ini adalah ban multi-guna, yang dapat dipakai sepanjang tahun, karena memiliki karakteristik ban normal dan ban salju.

Grafik di sebelah kiri menunjukkan perbandingan performa ban segala-cuaca dan ban biasa (lingkaran dalam grafik). Semakin jauh nilai jatuh pada sisi luar lingkaran, semakin besar kemampuan keterkaitannya.

Ban segala-cuaca memiliki sebuah steel-belted radial-ply carcass dan pola tapak densely-siped block untuk meningkatkan tenaga tarik dan resistensi selip-sisi. Alur tapak pada ban segala-cuaca lebih dangkal dari ban salju tetapi lebih dalam daripada ban biasa. Ini artinya mereka dapat menstabilkan kendaraan di salju untuk dapat mencengkeram jalan

5. Ban Pasir ( Sand Tires )
Ban pasir
Ban pasir

Ban ini didesain untuk dapat bergerak pada area yang berpasir.
Tapak ban ini lebar, dan pola tapak berusuk dengan alur dangkal yang mencegahnya dari kerusakan melalui lapisan teratas lapisan pasir atau tanah.
Jadi, carcass ban ini dibuat agar dapat mengangkut beban berat meski pada waktu tekanan ban rendah.

Ini Dia Penyebab Bunyi Pada Ban Saat Berkendara

Pernahkah anda menyadari bahwa ban pada kendaraan anda menimbulkan bunyi pada kecepatan rendah ataupun tinggi ?. Pada dasarnya semua ban akan menimbulkan bunyi saat berputar. Bunyi pada ban merupakan sebuah kewajaran ( tidak berbahaya ) yang diakibatkan oleh bentuk pola - pola dari telapak ban itu sendiri. Dan bunyi ini juga tidak menimbulkan gejala - gejala kerusakan pada kendaraan anda.

Pola telapak ban yang berbeda - beda mengibatkan menimbulkan bunyi yang berbeda - beda pula. Oleh karenanya sebagai pemilik kendaraan, kita harus sedikit memiliki pengetahuan tentang ini.

Baca juga : Jenis - jenis pola telapak ban 

Noisi pola adalah yang paling terdengar dari bunyi ban. Alur tapak yang mengenai permukaan jalan mengandung udara, yang terjebak dan tertekan di antara alur tapak dan permukaan jalan. Ketika tapak meninggalkan permukaan jalan, udara yang tertekan keluar dari alur, menyebabkan bunyi.

Bunyi pada pola telapak ban
Bunyi pada pola telapak ban

Bunyi pola meningkat jika desain tapak sedemikian rupa sehingga udara lebih mudah terjebak pada alur. Pola balok atau lug, misalnya, lebih mudah menghasilkan bunyi dari pada pola rib. Frekuensi bunyi meningkat seiring dengan kecepatan kendaraan.  Karena bunyi pola tergantung pada pola tapak, maka pola dapat didesain untuk meminimalkan hal ini. Apa yang kelihatannya sederhana, seperti misalnya pola pengulangan lug dan zigzag, mungkin mengandung variasi-variasi yang tidak kentara dari celah pola.

Selasa, 28 November 2017

Pembongkaran, Pengukuran Dan Pemasangan Pompa Oli Mesin Mobil

Pompa oli memiliki peran yang sangat pintal pada sistem pelumasan. Komponen ini berfungsi menghisap oli dari panci oli lalu menekannya untuk diteruskan ke semua komponen - komponen yang akan dilumasi. Oleh sebab itu, mejaga performanya menjadi hal yang sangat penting agar tidak terjadi kerusakan - kerusakan komponen yang lain akibat tidak bekerjanya pumpa oli.

Apabila terjadi masalah pada pompa oli mesin mobil jenis HC, maka segeralah lakukan perbaikan dengan melihat panduan dibawah ini.

1. PEMBONGKARAN KOMPONEN

a. Melapas Tutup Pompa Oli
Dengan menggunakan impact screw driver ( obeng ketok ), bukalah baut penutup rotor dengan hati-hati.
membongkar pompa oli
Pembongkaran tutup pompa oli


b. Melepas Rotor Pumpa Oli
Lepas rotor pumpa oli dengan cara diangkat menggunakan tangan dan dialarang keras mencongkelnya.

Melepas rotor pompa oli
Melepas rotor pompa oli

c. Melepas Counter Pin / Pin Penahan Pegas
Gunakan Nedle Lose Plier  untuk melepas counter pin. Hal yang harus diperhatikan pada saat membuka yaitu, pastikan pegas ditahan dengan kain atau alat lain agar ketika  terbuka tidak loncat ke sembarang tempat.

melepas counter pin pompa oli
Melepas Counter Pin pompa oli

d. Melepas Relief Valve
   - Lepas penahan pegas
   - Lepas pegas
   - Lepas relief valve ( piston )
Hati – hati pada saat melepas piston.
Ada kalanya piston ini macet oleh adanya endapan karbon, apabila kita melepas piston dengan pemaksaan dapat menyebabkan Piston atau body pompa menjadi bocor untuk itu bersihkan terlebih dahulu silinder relief valve baru kemudian keluarkan piston dengan cara menariknya menggunakan jari tangan.

melepas relief valve
melepas relief valve



2. PEMERIKSAAN KOMPONEN

a.  Body Pumpa
Periksa body pompa dari kemungkinan :
   - Keretakan
   - Keausan

pemeriksaan body pompa oli
Pemeriksaan body ponpa oli

b. Periksa Rotor Set
Periksa rotor set dari kemungkinan keausan.
Pemeriksaan Rotor Set


c. Pemeriksaan Relief Valve
    - Periksa relief valve pompa oli terhadap keausan ataupun cacat
    -  Periksa juga kondisi lubang silinder relief valve pompa oli terhadap keausan ataupun cacat
pemeriksaan relief valve
pemeriksaan relief valve


d. Pemeriksaan Pegas Kompresi
   - Periksa pegas kompresi dari keausan
   -  Ukurlah panjang bebas pegas kompresi menggunakan vernier califer ( sesuai dengan spesifikasi )
Catatan : Jika panjang bebas  pegas kurang dari nilai spesifikasi atau terdapat cacat, maka gantilah pegas dengan yang baru.
pemeriksaan pegas kompresi
pemeriksaan pegas kompresi


e. Pemeriksaan Penahan Pegas Relief Valve
   - Periksalah penahan pegas dari kemungkinan keuasan dan cacat
   - Jika terdapat keausan ataupun cacat, maka gantilah dengan yang baru.

pemeriksaan penahan pegas kompresi
pemeriksaan penahan pegas kompresi

f. Pemeriksaan Kerja Relief Valve
   - Berikan oli pelumas pada relief valve
   - Beri pelumas pada silinder relief valve pada body pompa
   - Masukkan relief valve ke dalam silinder
   - Perhatikan apakah relief valve dapat masuk dengan mudah serta dapat gergerak dengan lancar             dan    tidak macet.
   - Periksa apakah relief valve terlalu longgar terhadap body
pemeriksaan kerja relief valve
pemeriksaan kerha relief valve

g. Pengukuran Celah Body, Celah Ujung dan Samping
Untuk dapat melakukan pengukuran celah body, celah ujung dan celah samping maka pompa oli harus dirakit terlebih dahulu.
Prosedur merakit pompa oli :
   - Berikan minyak pelumas mesin pada body pompa tempat dudukan rotor.
   - Berikan pelumas pada rotor set
   - Masukkan rotor set ke dalam body pompa dengan tanda titik yang terdapat pada rotor set                     menghadap keluar ( pada saat terpasang tanda dapat terlihat secara langsung ) .
pengukuran celah body, celah samping dan celah ujung pumpa oli
Pengukuran celah body, samping dan ujung pompa oli


h. Pemeriksaan Tutup Pumpa Oli
Pemeriksaan ini dilakukan secara visual . Tujuannya untuk melihat adanya keausan dan kerusakan pada tutup pompa oli.
pemeriksaan tutup pompa oli
pemeriksaan tutup pompa oli


3. PEMASANGAN KOMPONEN

Sebelum merakit semua komponen pompa oli, pastikan semua komponen sudah dalam kondisi bersih. Keringkan setiap komponen menggunakan udara yang bertekanan ( kompresor ).

a. Memasang Relief Valve
   - Berikan oli pada relief valve
   - Masukkan relief valve ke silinder bodi pompa
   - Masukkan pegas dan penahannya ke dalam silinder bodi pompa
   - Sisipkan cotter pin yang baru bodi pompa dengan menekan pegas & tekuk cotter pin.
merakit relief valve
merakit relief valve


b. Memasang Rotor Set
Sebelum dipasang, beri minyak pelumas pada rotor . Rakit rotor set ke body pompa dengan tanda titik menghadap keluar ( ke arah badan kita ).

merakit rotor set
merakit rotor set


c. Memasang  Tutup Pompa Oli
Pasang tutup pompa oli. Kencangkan baut tutup pompa sesuai dengan spesifikasinya.

memasang tutup pompa oli
memasang tutup pompa oli





Senin, 27 November 2017

Fungsi Oli Mesin Dan Klasifikasinya

fungsi oli mesin
Fungsi Oli Mesin

Oli mesin melumasi berbagai macam part-part bagian dalam mesin. Oli mesin memiliki empat fungsi utama sebagai berikut:
1. Melumasi
2. Mendinginkan
3. Membersihkan
4. Merekatkan
Metode-metode klasifikasi yang menunjukkan karakteristik oli mesin adalah sebagai berikut:
a. SAE
b. API / ILSAC
c. ACEA

viskositas oli mesin
Viskositas oli mesin
 Klasifikasi viskositas oli berdasarkan indeks SAE:
Indeks ini menunjukkan temperatur ambient dimana oli tertentu dapat digunakan. (Sebagai contoh: "10W-30"). Semakin besar angkanya, semakin tinggi viskositas oli.

Oli dengan indeks viskositas yang menunjukkan rentang seperti SAE 10W-30 disebut oli "multi-grade" .
Semakin rendah angkanya, seperti "10," maka semakin kecil kemungkinan oli untuk mengeras pada temperatur rendah. Semakin tinggi angka kedua, seperti "30," semakin kecil kemungkinan oli menjadi kurus pada temperatur tinggi.
"W" berarti musim dingin ("winter"), menunjukkan bahwa viskositas ini adalah untuk penerapan pada temperatur rendah.


kualitas oli mesin bensin
Kualitas oli mesin bensin


Klasifikasi berdasarkan kualitas

Klasifikasi kualitas oli API:
Menunjukkan batas kondisi pengendaraan dimana oli dapat menahannya. Untuk mesin bensin, oli diklasifikasikan berdasarkan tingkat dari SA sampai SL, meskipun SE atau tingkat yang lebih tinggi digunakan pada kendaraan. Tingkat SL adalah oli berkualitas paling tinggi.* Untuk mesin diesel, oli diklasifikasikan berdasarkan tingkat dari CA sampai CF-4, dengan CF-4 sebagai oli yang berkualitas paling tinggi.

Klasifikasi kualitas oli ILSAC:
Oli-oli ini telah lulus uji konsumsi bahan bakar ILSAC dan standar API.
Oli-oli tersebut diklasifikasikan ke dalam tingkat GF-1 dan GF-2 sesuai dengan performa penghematan bahan bakarnya. GF-2 adalah tingkat yang paling tinggi.

Minggu, 26 November 2017

Cara Membaca Kode Ukuran Ban Agar Ban Menjadi Awet Dan Tahan Lama

Ban merupakan salah satu komponen yang dimiliki oleh setiap mobil. Dari fungsinya, ban memiliki fungsi sebagai komponen yang langsung bersentuhan oleh tanah. Karena itu, faktor kenyamanan pada sebuah kendaraan akan sangat ditentukan oleh jenis ban yang terpasang pada kendaraan tersebut. Dari jenisnya, ban memiliki 2 jenis yaitu ban bias dan ban radial.

Pada setiap dinding ban ada tertera pengkodean ukuran ban. Kode ini berbeda - beda tergantung dengan jenis ban itu sendiri. Jika kita teliti dengan kode jenis ukuran ban yang kita miliki, maka kita pun bisa merawat ban dengan baik dan benar agar ban tersebut lebih awet dan tahan lama.

Adapun jenis - jenis pengkodean ukuran ban adalah sebagai berikut :

a. Kode Ukuran Ban Radial Fly 
    Ban radial adalah ban yang lapisan seratnya ( Fly ) tegak lurus searah dengan garis tengah ban.            Ditambah lapisan sabuk / belt searah lingkaran ban yang terbuat dari benang tekstil yang sangat          kuat. Akibatnya hambatan gesek yang terjadi sangat kecil dan nyaman pada pada kecepan tinggi.

Kode ukuran ban radial Fly
Kode ukuran ban radial 
Dari gambar diatas, dapat kita ketahui bahwa :
1. 195  = Lebar telapak ban 195 mm ( 19,5 cm )
2. 70   =Aspek rasio = tinggi dinding ban yang dihitung dari bibir pelak hingga telapak ban.                             Perbandingannya dengan lebar telapak ban yaitu 70 %.
           Maka hasilnya yaitu : 70 / 100 x 195 = 136,5 mm ( 13,65 cm )
3. H    = Kecepatan maksimal yang diperbolehkan , Kode H = 210 Km / Jam ( 130 Mil / jam )
4. R    = Jenis Ban R = Radial ply
5. 14 = Diamter Velg =, Kode 14 yang berarti 14 Inchi.

b. Kode Ukuran Ban Internasional ( Standart ISO )
    Kode ukuran ban Internasional adalah pengkodean yang dipakai oleh semua jenis ban yang                  berlaku  di seluruh dunia. Jenis kode ini biasanya dipakai oleh produsen - produsen ban                        Internasional yang mana  merek ban mereka dijual di seluruh dunia. Berbeda dengan ban - ban            merek lokal.
Kode ukuran ban internasional
Kode ukuran ban Internasional 

Dari gambar diatas, dapat kita kita ketahui bahwa :
1.  195 = Lebar Telapak Ban  = 195 mm  ( 19,5 cm )
2. 70 = Aspek rasio = tinggi dinding ban yang dihitung dari bibir pelak hingga telapak ban.                             Perbandingannya dengan lebar telapak ban yaitu 60 %.
          Maka hasilnya yaitu : 60 / 100 x 195 = 117 mm ( 11,7 cm )
3. R = Jenis ban yaitu Radial Ply
4. 14 = Diameter Velg = 14 Inchi
5. 86 = Beban maksimum yang dapat ditumpuh oleh setiap ban, kode 86 = 530 Kg
7. H  = Kecepatan maksimum yang diperbolehkan, kode H = 210 Km / Jam ( 124 Mil / Jam )

c.  Kode Ukuran Ban Bias
Ban bias adalah ban yang susunan benangnya membentang dengan sudut membentuk 30 - 40 derajat dari garis tengah ban. Ban ini memiliki telapak ban dengan daya serap benturan yang baik sehingga memberikan kenyaman berkendaraan yang baik.

kode ukuran ban bias
Kode ukuran ban bias
Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa :
1. 6,45 = , Lebar ban = 6,45 Inchi
2. 14  = Diameter Velg = 14 Inchi
3. 4 PR = Ply Rating ( banyaknya susunan lapisan benang ) = 4 ( 4 lapisan benang )

4. Kode Ukuran Ban Cadangan 
Ban cadangan adalah ban tambahan yang diberikan oleh pabrikan pada saat membeli mobil baru. ban ini mempunyai spesifikasi yang berbeda dengan ban yang terpasang pada kendaraan tersebut. Ban cadangan adalah ban yang hanya dapat digunakan sementara, tidak boleh selamanya dipakai.

kode ukuran ban cadangan
Kode ukuran ban cadangan
Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa :
1.  T       = Untuk ban pemakaian sementara
2. 115     = Lebar ban ( 115 mm )
3.  70 % = aspeck ratio tinggi dinding ban ( 70 / 100 x 115 = 80,5 mm )
4. D        = jenis ban Bias
5. 14       = Diameter Velg dalam satuan Inchi