Sabtu, 12 Agustus 2017

Pengetahuan Dasar Sistem Bahan Bakar Mesin Diesel

Komponen-komponen sistem bahan bakar

Sistem bahan bakar mesin diesel menginjeksikan bahan bakar bertekanan tinggi ke dalam ruang pembakaran, dimana udara telah dimampatkan ke tekanan tinggi. Hal ini memerlukan perlengkapan khusus yang tidak digunakan di dalam mesin bensin.

Adapun keterangan angka pada gambar diatas adalah :
No.1 Tangki bahan bakar
No.2 Saringan bahan bakar dan sedimenter
No.3 Pumpa injeksi
No.4 Injektor


A. Tangki Bahan Bakar
Tangki bahan bakar 

Fungsi tangki bahan bakar adalah sebagai tempat menyimpan bahan bakar. Jenis material tangki yang digunakan pada mesin diesel biasanya terbuat dari bahan anti karat. Selain itu, pada tangki itu sendiri juga sering terjadi pengembunan akibat dari uap bahan bakar. Oleh karena itu, untuk mejaga kwalitas bahan bakar yang maksimal, maka kita diwajibkan untuk mencuci tangki dalam priode waktu tertentu. Karena jika tidak, maka kemungkinan besar bahan bakar diesel akan bercampur dengan air.


2. Saringan Bahan Bakar dan Sedimenter

Saringan bahan bakar diesel
Keterangan gambar :
1. Priming Pump
2. Saringan
3. Sedimenter

Gambar diatas adalah alat penyaring debu dan air dari bahan bakar untuk melindungi pompa injeksi dan nozzle-nozzle injeksi yang mengandung part-part kecil. Debu dan air harus dibuang dari bahan bakar untuk mencegah agar pompa injeksi tidak tersita atau berkarat, oleh  karena itu pompa injeksi harus selalu dilumasi dengan bahan bakar diesel itu sendiri. Ini menjadi salah satu keuntungan bagi komponen-komponen sistem bahan bakar, yang mana bahan bakar diesel memiliki salah satu sifat sebagai pelumas.

Priming pump berfungsi sebagai pempumpa awal ketika terjadi kekosongan bahan bakar pada pumpa injeksi setelah dilakukannya pembuangan angin dan lain sebagainya. Lain hal nya dengan sedimenter, komponen ini secara khusus  akan memisahkan air dan bahan bakar. Apabila kandungan air sudah terlalu banyak, maka sensor ketinggian air akan memberikan signal lampu yang ada di dasbord. Jika hal ini terjadi, maka kita wajib untuk membuang air yang ada pada sedimenter.

3. Pumpa Injeksi


Pumpa injeksi
Fungsi pumpa injeksi yaitu menginjeksikan (menaikkan ) tekanan bahan bakar yang berasal dari saringan ke injektor. Adapun jenis pumpa injeksi ada 2 macam yaitu :

1. Jenis In Line
2. Jenis Rotari

Dari kedua jenis pumpa injeksi diatas, pumpa injeksi jenis In Line lebih banyak digunakan untuk mesin-mesin diesel yang memerlukan tenaga besar. Karena jenis pumpa ini mempunyai kelebihan, bahwa setiap elemen pumpa melayani setiap 1 silinder. Seperti yang terlihat pada skema dibawah ini,

A. Jenis rotary       B. Jenis In LIne

4. Injektor

Konstruksi mesin diesel
Keterangan no pada gambar :
1. Pegas Tekanan
2. Jarum Nozzle
3. Bodi Nozzle
4. Shim penyetel

Bagian ini menerima bahan bakar bertekanan tinggi dan menginjeksikannya ke dalam ruang pembakaran. Saat tekanan bahan bakar yang dipompakan oleh pompa injeksi menjadi lebih besar dari pada beban pegas tekanan, maka tenaganya mendorong jarum nozzle ke atas.

Hal ini menyebabkan pegas tekanan menjadi mampat dan bahan bakar diinjeksikan ke ruang pembakaran. Tekanan injeksi dapat disetel dengan cara membedakan ketebalan shim penyetel, yang secara efektif mengubah beban pada pegas.

Proses kerja injektor Diesel
Seperi yang terlihat pada gambar proses kerja injektor diatas, bahwa ketika bahan bakar bertekanan tinggi dari pumpa injeksi akan menekan pegas keatas. Hal ini terjadi karena tekanan bahan bakar lebih besar dibandingkan dengan kekuatan pegas. Sehingga jarum nozle akan terbuka dan bahan bakar keluar dengan berbentuk kabut.  Sedangkan bahan bakar yang tidak sempat keluar melalui jarum nozle akan kembali melalui saluran kembali ke tangki bahan bakar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar