- Meningkatkan voltase akan meningkatkan jumlah arus.
- Menurunkan resistansi akan meningkatkan jumlah arus.
Hubungan ini dapat disimpulkan sebagai berikut: jumlah arus meningkat berbanding lurus dengan jumlah voltase, dan jumlah arus menurun berbanding terbalik dengan jumlah resistansi.
Hubungan antara voltase, arus dan resistansi ini didefinisikan sebagai hukum Ohm, dan dapat di representasikan dalam rumus berikut:
E = R x I
E: Voltase(V)
R: Resistansi(Ω)
I: Arus(A)
PETUNJUK:
Dengan menggambarkan Hukum Ohm sesuai dengan diagram, Anda dapat dengan segera mengingat hubungan ini.
Pada diagram, hubungan vertikal menunjukkan pembagian, dan hubungan horisontal menunjukkan perkalian.
Untuk mendapatkan E, "R x I"
Untuk mendapatkan R, "E / I"
Untuk mendapatkan I, "E / R"
A. Daya
Daya listrik ditunjukkan dengan banyaknya kerja yang dilakukan oleh sebuah peralatan listrik dalam satu detik. Daya listrik ini diukur dalam watt (W), dan 1 W adalah jumlah daya yang didapatkan ketika voltase 1 V di aplikasikan ke beban resistansi 1Ω, dan arus sebesar 1 A mengalir selama satu detik.
Jumlah daya lisrik dihitung dengan rumus:
P = I x V
P: Jumlah dari daya, satuan: W
I: Arus, satuan: A
V: Voltase, satuan: V
Contoh:
Jika arus sebesar 5A dialirkan selama satu detik dengan menggunakan voltase sebesar 12 V, maka peralatan listrik tersebut menghasilkan daya sebesar 60W. (5 x 12 = 60)
B. Arus Searah dan Bolak-balik
Arus yang mengalir dengan arah konstan dengan besaran yang tidak berubah disebut arus searah. Sebaliknya, arus yang arahnya berubah dan memiliki besaran bervariasi disebut arus bolak-balik.
1. Arus Searah atau Direct Current (DC)
Ini adalah tipe arus yang mengalir dalam arah konstan, dari kutub positif ke kutub negatif, contohnya adalah pada baterai otomotif atau dry cell.
2.Arus Bolak-balik atau Alternating Current (AC)
Ini adalah tipe arus yang arahnya berbalik pada interval teratur. Listrik pada rumah-rumah atau power supply industri 3-fase yang digunakan di pabrik-pabrik adalah beberapa contohnya.
1. Arus Searah atau Direct Current (DC)
Ini adalah tipe arus yang mengalir dalam arah konstan, dari kutub positif ke kutub negatif, contohnya adalah pada baterai otomotif atau dry cell.
2.Arus Bolak-balik atau Alternating Current (AC)
Ini adalah tipe arus yang arahnya berbalik pada interval teratur. Listrik pada rumah-rumah atau power supply industri 3-fase yang digunakan di pabrik-pabrik adalah beberapa contohnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar