Selasa, 07 Maret 2017

Karakteristik Oli Mesin Pada Kendaraan


Oli mesin melumasi berbagai macam part-part bagian dalam mesin. Oli mesin memiliki empat fungsi utama sebagai berikut:
1. Melumasi
2. Mendinginkan
3. Membersihkan
4. Merekatkan
Metode-metode klasifikasi yang menunjukkan karakteristik oli mesin adalah SAE ( Sociate Automotive Of Enggineering ) dan API ( American Petrolum Institute)

PERHATIAN:

Oli mesin untuk mesin diesel dan bensin berbeda. Tekanan kompresi dan pembakaran di dalam mesin diesel sangat tinggi, dan daya yang besar diberikan pada part-part yang berputar. Oleh karena itu, oli mesin yang digunakan pada mesin diesel harus membentuk film oli yang sangat kuat. Akan tetapi, baru-baru ini telah diproduksi tipe oli untuk kedua mesin diesel dan bensin. Oli mesin menurun tingkatnya dikarenakan oksidasi atau panas, dan harus diganti secara berkala.

Klasifikasi Oli
Klasifikasi viskositas oli berdasarkan indeks SAE:
Indeks ini menunjukkan temperatur ambient dimana oli tertentu dapat digunakan.
(Sebagai contoh: "10W-30") Semakin besar angkanya, semakin tinggi viskositas oli.

Oli dengan indeks viskositas yang menunjukkan rentang seperti SAE 10W-30 disebut oli "multi-grade" . Semakin rendah angkanya, seperti "10," maka semakin kecil kemungkinan oli untuk mengeras pada temperatur rendah. Semakin tinggi angka kedua, seperti "30," semakin kecil kemungkinan oli menjadi kurus pada temperatur tinggi.

"W" berarti musim dingin ("winter"), menunjukkan bahwa viskositas ini adalah untuk penerapan pada temperatur rendah.

Oli untuk roda gigi
Oli roda gigi memiliki indeks viskositas dan kualitas yang tinggi untuk menahan tekanan tinggi yang dibangkitkan oleh pertautan roda-roda gigi.
Oli roda gigi dibagi berdasarkan pemakaiannya, misalnya untuk  transmisi, diferensial, atau penggunaan kemudi manual.

Seperti halnya oli mesin, oli roda gigi juga diklasifikasikan sesuai dengan viskositas (klasifikasi SAE) dan uji kualitas (klasifikasi API).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar